Cipari, Cilacap – Normalisasi mendesak dilakukan di aliran Sungai Cipaingan, khususnya yang melintasi Dusun Banjareja, Desa Cisuru, Kecamatan Cipari, menyusul insiden robohnya dapuran (rumpun) pohon bambu. Rumpun bambu berukuran besar tersebut diduga ambruk akibat tidak kuat menahan derasnya hujan yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir, diperparah dengan kondisi tebing sungai yang mulai tergerus (erosi). Material bambu dan tanah yang masif ini ambruk ke dasar sungai, menyebabkan penyumbatan signifikan pada saluran air utama dan memicu kekhawatiran akan terjadinya banjir bandang.

Penyumbatan ini pertama kali teridentifikasi pada awal pekan, di mana material bambu, akar, dan tanah menumpuk, secara drastis mengurangi kapasitas aliran air sungai. Pemerintah desa dan pihak terkait segera berkoordinasi untuk melakukan tindakan cepat mengingat lokasi penyumbatan berada di area strategis yang berdekatan dengan permukiman warga dan lahan pertanian. Curah hujan yang tinggi dan erosi di bagian pangkal rumpun bambu menjadi faktor utama ambruknya tanaman tersebut, membuat upaya normalisasi menjadi prioritas utama untuk mencegah luapan air yang dapat merendam rumah-rumah penduduk, seperti yang pernah terjadi pada musim penghujan sebelumnya.

Operasi normalisasi kini tengah berjalan dengan melibatkan alat berat untuk memotong dan mengevakuasi tumpukan bambu serta mengeruk material lumpur dari dasar sungai. Selain membersihkan sumbatan, pengerukan ini bertujuan untuk mengembalikan kedalaman dan lebar sungai ke kondisi normalnya, memastikan debit air dapat mengalir lancar. Aparat desa juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat melalui gotong royong, terutama dalam membersihkan sisa-sisa ranting bambu dan merapikan tebing sungai.

Bagikan Berita